ASAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN

ASAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN



DISUSUN OLEH :
KRISTOFORUS AGI RADITYA


SOFTSKILL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan ke hadiran Allah Yang Maha Esa, karena berkat kehadiran-Nya makalah ini dapat diselesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini penulis membahas tentang “Asas-asas Pengetahuan Lingkungan”, dasar yang menjadi acuan penerapan ilmu lingkungan dalam kehidupan sehari-hari agar terjaganya suatu keseimbangan dalam lingkungan luas.
Makalah ini penulis buat untuk tujuan edukasi sehingga dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, dan untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Tiada harapan atau dambaan penulis selain mengharap tulisan ini bermanfaat untuk untuk para pembaca. Karena sebaik-baiknya orang adalah orang  yang bermanfaat bagi orang lain.









 


                                                                                                       Jakarta, 9 Oktober 2017


                                                                                                          
                                                                                                      Kristoforus Agi Raditya
                                                                                                      NPM. 13416959



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A.    Landasan Teori
BAB III PENUTUP
A.    Analisa
B.     Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA










BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manusia sebagai satu bagian dari alam merupakan bagian utama dari lingkungan yang kompleks. Kegiatan-kegiatan seperti perkembangan penduduk, industri pembangunan jalan-jalan dan hutan, pemakaian insektisida, penggunaan unsur-unsur radio aktif, pembuatan bandara, perumahan, dan sebagainya merupakan contoh yang dapat mempercepat proses perubahan lingkungan dari bumi ini. Manusia dengan kelebihannya yang mempunyai akal dan pikiran dalam kemajuan teknologi ini merasa makhluk yang paling berkuasa di alam ini. Penemuan-penemuan yang pada mulanya bertujuan untuk kesejahteraan manusia dapat menjadi bomerang terhadap hidupnya bila prinsip-prinsip pengetahuan lingkungan diabaikan.

Untuk hidup dan hidup berkelanjutan bagi manusia harus belajar memahami lingkungannya dan pandai mengatur sumber-sumber daya alam dengan cara-cara yang dapat dipertanggung jawabkan demi pengamanan dan kelestarian. Seorang ahli ekologi harus dapat melihat jauh ke depan, dalam jangka panjangan yang lebih bersifat pengamanan dan pemeliharaan untuk dapat hidup dengan baik dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.

Asas-asas pengetahuan lingkungan dalam kenyataan dewasa ini banyak dipakai untuk menganalisis lingkungan hidup manusia, pertambahan penduduk, peningkatan produksi makanan, penghijauan, erosi, banjir, pelestarian plasma nutfah, dan hewana-hewan langka, koleksi buah-buahan langka, pencemaran (polusi), dan lain sebagainya. Pada dasarnya masalah lingkungan itu timbul karena kegiatan manusia sendiri yang tidak mengindahkan atau tidak mengerti prinsip-prinsip pengetahuan lingkungan.

B.     Rumusan Masalah
1)      Apa saja ketentuan asas-asas pengetahuan lingkungan?


C.     Tujuan
1)      Untuk mengerti dan memahami berbagai ketentuan dalam asas pengetahuan lingkungan.
2)      Untuk tujuan edukasi bersama penulis dan pembaca.


BAB II PEMBAHASAN

A.    Landasan Teori
Asas-asas lingkungan terbagi atas 14 ketentuan, yaitu :

1.      Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Usaha yang dapat dilakukan dengan energi hanya mengkonversinya. Energi dikonversi melalui sistem pembangkit tenaga yang mengkonversi energi menjadi energi lainnya yang kemudian dapat disimpan atau digunakan. Ada 2 sistem pembangkit, yaitu konvensional yang meliputi PLTA, PLTU, PLTG, PLTN, PLTD, dan PLTD. Non-konvensional yang meliputi biomassa, sel surya, angin, ombak, dan pasang surut.

2.      Semua proses pengubahan energi tidak cermat atau efisien. Dalam melakukan tranmisi energi pasti ada yang dinamakan rugi energi/rugi daya. Resistor 2K2 tidak mungkin memiliki hambatan yang sempurna 2200 ohm, pasti kurang atau lebih dari itu. Rugi ini disebabkan oleh keterbatasan pngetahuan manusia dan alat pada masa sekarang. Rugi daya ini dapat disebabkan melalui panas atau kalor berlebih yang dihasilkan suatu alat, tidak sempurnanya isolator, titik beban terlalu tinggi, over kapasitas, dan lain sebagainya. Proses tidak cermat atau efisien ini biasa mengakibatkan kecelakaan.

3.      Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman adalah kategori sumber alam. Segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia termasuk komponen biotik seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, juga komponen abiotik seperti minyak bumi, gas alam, logam, air, dan tanah.

4.      Mengenai kejenuhan dan ketidakjenuhan. Menyatakan bahwa semua kategori sumber alam, jika pengadaannya telah maksimal, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat maksimum.

5.      Peningkatan pengadaan suatu sumber alam mungkin dapat merangsang penggunaan sumber alam tersebut. Menyatakan bahwa terdapat dua jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan, dan tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.

6.      Keturunan (genotif) dengandaya pembiakan tertinggi akan sering dijumpai pada generasi berikutnya. Menyatakan bahwa Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung akan berhasil mengalahkan saingannya tersebut.

7.      Keanekaragaman yang kekal lebih tinggi pada lingkungan yang stabil. Menyatakan bahwa keaslian pada keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang selalu dalam kondisi yang baik.

8.      Tingkat makanan atau takson menjadi jenuh oleh keanekaragaman dengan kecepatan yang ditentukan oleh sifat mic, diferensiasi. Menyatakan bahwa sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal tersebut bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup dapat memisahkan takson.


9.      Keanekaragaman sebanding dengan biomassa / produktivitas. Menyatakan bahwa keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya. Terdapat hubungan antara biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.


10.     Biomassa / produktivitas meningkat dalam lingkungan yang stabil. Menyatakan bahwa lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani evoluasi yang mengarah pada peningkatan efisiensi penggunaan energi pada lingkungan fisik yang stabil

10.  Sistem yang mantab (dewasa) mengeksploitasi sistem yang belum dewasa. Menyatakan bahwa sistem yang telah mantap mengeksploitasi sistem yang belum mantap. Contohnya seperti pada hama tikus, serangga dari hutan rawa menyerang tanaman pertanian dilahan transmigran.


11.  Kesempurnaan adaptasi setiap habitat/sifat bergantung kepada kepentingan relatifnya dalam suatu lingkungan tertentu. Menyatakan bahwa kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat tergantung kepada kepentingan relatifnya pada keadaan lingkungan.


12.  Lingkungan fisik yang stabil memungkinkan keanekaragaman biologi berlaku dalam ekosistem mantap yang kemudian menggalakkan stabilitas populasi lebih jauh lagi. Menyatakan bahwa ingkungan yang secara fisik telah mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi pada ekosistem yang mantap, serta kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh.


14.     Derajat pola keteraturan fluktuasi populasi bergantung kepada pengaruh sejarah populasi itu sebelumnya. Menyatakan bahwa derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi tersebut.









BAB III PENUTUP
A.    Analisa
Penulis memaparkan materi dengan tujuan untuk mengedukasi para pembaca agar pembaca mengetahui dan memahami apa saja ketentuan dalam asas lingkungan. Terdapat 14 asas lingkungan yang telah dipaparkan.  Asas-asa tersebut mempunyai ketentuannya masing-masing. Asas 1 tentang energi itu tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Asas 2 tentang proses konversi energi yang tidak efisien. Asas 3 tentang kategori sumber alam. Asas 4 tentang  SDA akan mengalami kejenuhan dan penurunan fungsi. Asas 5 tentang perangsangan SDA yang dapat diperbaharui dan tidak. Asas 6 tentang keturunan dengan gen lebih baik didapat pada keturunan selanjutnya. Asas 7 tentang keaslian lingkungan yang stabil. Asas 8 tentang tingkat makanan suatu organisme. Asas 9 tentang keanekaragaman produktifitas biomassa. Asas 10 tentang produktifitas biomassa meningkat pada lingkungan yang stabil. Asas 11 tentang sistem yang sudah matang akan menjajah sistem yang lebih rendah. Asas 12 tentang kesempurnaan adaptasi habitat. Asas 13 tentang kestabilan keanekaragaman ekosistem. Asas 14 tentang derajat pola keturunan suatu organisme. Keseluruhan  asas-asas tersebut merupakan suatu kesatuan satu dengan yang lain, saling berhubungan dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Lingkungan akan rusak bila kita mengabaikan asas-asas tersebut. Timbul kekacauan dan masalah baru setiap kita mengabaikannya.
B.     Kesimpulan
Ada 14 asas dalam ilmu pengetahuan lingkungan, yaitu :
1.         Energi dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk lainnya, tetapi tidak dapathilang, dihancurkan atau diciptakan.
2.         Semua proses pengubahan energy tidak cermat.
3.         Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman adalah kategori sumber alam.
4.         Mengenai kejenuhan dan ketidakjenuhan.
5.         Peningkatan pengadaan suatu sumber alam mungkin dapat merangsang penggunaan sumber alam tersebut.
6.         Keturunan (genotif) dengandaya pembiakan tertinggi akan sering dijumpai pada generasi berikutnya.
7.         Keanekaragaman yang kekal lebih tinggi pada lingkungan yang stabil.
8.         Tingkat makanan atau takson menjadi jenuh oleh keanekaragaman dengan kecepatan yang ditentukan oleh sifat mic, diferensiasi.
9.         Keanekaragaman sebanding dengan biomassa / produktivitas.
10.     Biomassa / produktivitas meningkat dalam lingkungan yang stabil.
11.     Sistem yang mantab (dewasa) mengeksploitasi sistem yang belum dewasa.
12.     Kesempurnaan adaptasi setiap habitat/sifat bergantung kepada kepentingan relatifnya dalam suatu lingkungan tertentu.
13.     Lingkungan fisik yang stabil memungkinkan keanekaragaman biologi berlaku dalam ekosistem mantap yang kemudian menggalakkan stabilitas populasi lebih jauh lagi.
14.     Derajat pola keteraturan fluktuasi populasi bergantung kepada pengaruh sejarah populasi itu sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Soemarmoto, Otto. 1972. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Djambatan

id.wikipedia.org


Comments

Popular posts from this blog

WAWASAN NUSANTARA DAN KETAHANAN NASIONAL

Perkembangan Penduduk Indonesia

ARSITEKTUR KOMPUTER