EKOLOGI
EKOLOGI
DISUSUN OLEH :
KRISTOFORUS AGI RADITYA
SOFTSKILL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan ke hadiran Allah Yang
Maha Esa, karena berkat kehadiran-Nya makalah ini dapat diselesaikan sesuai
yang diharapkan. Dalam makalah ini penulis membahas tentang “Ekologi”, ilmu
yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang
lainnya.
Makalah ini penulis buat untuk tujuan edukasi sehingga
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, dan untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi. Tiada harapan atau dambaan penulis selain mengharap tulisan
ini bermanfaat untuk untuk para pembaca. Karena sebaik-baiknya orang adalah
orang yang bermanfaat bagi orang lain.
Jakarta, 8 Oktober 2017
Kristoforus Agi Raditya
NPM. 13416959
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB
II PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
BAB
III PENUTUP
A. Analisa
B. Kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusiah adalah suatu makhlu sosial, suatu organisme yang
tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung kepada organisme lain. Selalu
berinteraksi demi melanjutkan kelangsungan hidupnya. Manusia menjadi sahabat
bagi manusia lain dan lingkungannya. Bersifat dinamis, selalu berubah seiring perkembangan
zaman untuk terus memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu manusia dituntut untuk
dapat beradaptasi dengan lingkungannya agar dapat selalu berkembang dan hidup.
Di lain sisi lingkungan yang mencakup keberagaman sumber
daya alam menjadi guru
bagi makhluk yang hidup di dalamnya. Dapat mempelajari apa saja yang ada di
sekelilingnya. Oleh karena itu lingkungan merupakan laboratorium alam yang
sangat baik dan lengkap, namun belum banyak yang menyadari dan memanfaatkannya. Banyak manusia yang tidak mengetahui potensi besar yang dimiliki oleh
lingkungannya, mereka cenderung mengabaikan prinsip-prinsip ekologi. Hanya
mendapat keuntungan sesaat untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak pernah habis
dan menimbulkan masalah baru. Sehingga tidak terjaganya lingkungan dengan baik.
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Ekologi ?
2. Bagaimanakah konsep Ekologi ?
3. Bidang apa saja yang berkaitan dengan Ekologi ?
C.
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengerti apakah yang dimaksud dengan Ekologi dan
tujuan edukasi bersama.
2. Untuk memahami konsep Ekologi.
3. Untuk mengetahui dan memahami bidang apa saja yang
berkaitan dengan Ekologi
BAB II PEMBAHASAN
A.
Landasan Teori
A.1.
Pengertian Ekologi
Ekologi berasal dari bahasa Yunani “Oikos”
yang berarti rumah atau tempat hidup, dan “logos” yang berarti ilmu. Secara
harfiyah Ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok
organisme terhadap lingkungannya. Ekologi merupakan ilmu pengetahuan tentang
hubungan antara organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari
pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga yang mngatakan bahwa
ekologi adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan,
binatang, dan manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana
kehidupannya, dan mengapa berada di tempat tersebut.
Ekologi
merupakan salah satu cabang Biologi yang hanya mempelajari apa yang ada dan apa
yang terjadi di alam dengan tidak melakukan percobaan. Tetapi biasanya ekologi
didevinisikan sebagi pengkajian hubungan organisme-organisme atau
kelompok-kelompok organisme terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan
timbal-balik antara organisme-organisme hidup dan lingkungannya. Sebab ekologi
memperhatikan terutama biologi “golongan-golongan” organisme dan dengan proses-proses
fungsional di daratan dan air adalah lebih tetap berhubungan dengan upaya
mutakhir untuk mendevinisikan ekologi sebagai pengkajian struktur dan fungsi
alam, telah dipahami bahwa manusia merupakan bagian dari pada alam. Menurut
Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari struktur dan
fungsi ekosistem atau alam di mana manusia adalah bagian dari alam. Struktur di
sini menunjukan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat
tertentu termasuk kerapatan atau kepadatan, biomas, penyebaran potensi
unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang
mencirikan sistem tersebut. Sedangkan fungsinya menggambarkan sebab-akibat yang
terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana
fungsi organisme di alam.
Mendapat kejelasan bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari
makhluk hidup dalam rumah tangganya atau ilmu yang mempelajari seluruh pola
hubungan timbal balik antara makhluk hidup sesamanya dan dengan komponen di
sekitarnya. Dengan demikian seorang ahli ekologi juga menaruh minat kepada
manusia, sebab manusia merupakan spesies lain (makhluk hidup) dalam kehidupan
di biosfer (tempat hidup) secara keseluruhan. Selanjutnya dengan adanya gerakan
kesadaran lingkungan di negara maju sejak tahun 1968 sedangkan di Indonesia
sejak tahun 1972, di mana setiap orang mulai memikirkan masalah pencemaran,
daerah-daerah alami, hutan, perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan
energi, kenaikan suhu bumi karena efek rumah kaca atau pemanasan global, ozon
berlubang dan lainnya telah memberikan efek yang mendalam atas teori ekologi.
Ekologi merupakan disiplin baru dari Biologi yang merupakan mata rantai fisik
dan proses biologi serta bentuk-bentuk yang menjembatani antara ilmu alam dan ilmu
sosial.
A.2. Konsep
Ekologi
Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem
harus dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang(homeostatis).
Perubahan terhadap salah satu komponen akan mempengaruhi komponen lainnya. Homeostatis
adalah kecenderungan sistem biologi untuk menahan perubahan dan selalu berada
dalam keseimbangan. Ekosistem mampu memelihara dan mengatur diri sendiri
seperti halnya komponen penyusunnya, yaitu organisme dan populasi. Dengan
demikian, ekosistem dapat dianggap suatu cibernetik di alam. Namun manusia
cenderung mengganggu sistem pengendalian ilmiah ini. Ekosistem merupakan
kumpulan dari bermacam-macan dari alam tersebut, seperti hewan, tumbuhan,
lingkungan, dan manusia.
A.3. Hubungan
Ekologi Dengan Bidang Lain
Ekologi
mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur. Dari perkembangan itu semakin
terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan hampir ilmu-ilmu lainnya. Guna
memahami ruang lingkup dan sangkut-pautnya ekologi, persoalannya harus
dipandang dalam hubungannya dengan ilmu-ilmu lain. Untuk mengerti hubungan
antara organisme dan lingkungan, semua bidang ilmu yang menerangkan tentang
komponen-komponen makhluk hidup dan lingkungan itu sangat diperlukan. Jika
berbicara mengenai pencemaran hutan, perkembangan penduduk, masalah makanan,
penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena efek dari rumah kaca atau
pemenasan global, ozon berlubang dan lainnya, ini berarti juga harus berbicara
mengenai ilmu kimia, fisika, pertanian, kehutanan, ilmu gizi, klimatologi, dan
lainnya. Boleh dikatakan bahwa semakin hari semakin terasa hubungan ekologi
dengan hampir semua bidang ilmu yang ada. Semakin terasa bahwa semua orang
harus memahami ekologi.
Dalam
ekologi, istilah populasi dinyatakan sebagai golongan individu-individu dari
setiap spesies organisme. Sedangkan komunitas adalah semua populasi-populasi
yang menduduki daerah tertentu. Komunitas dan lingkungan yang tidak hidup
berfungsi bersama sebagai sistem ekologi atau ekosistem. Penting untuk
diketahui bahwa tidak ada garis pemisah yang jelas ditunjukan pada spektrum
yang dimaksud.
Interaksi dengan lingkungan fisik (energi dan mineral) pada setiap tingkat menghasilkan sistem-sistem fungsional yang khas. Di mana sistem tersebut mempunyai tujuan dan merupakan gabungan dari berbagai komponen yang secara teratur berinteraksi satu sama lain dan saling ketergantungan serta membentuk satu kesatuan secara keseluruhan.
Interaksi dengan lingkungan fisik (energi dan mineral) pada setiap tingkat menghasilkan sistem-sistem fungsional yang khas. Di mana sistem tersebut mempunyai tujuan dan merupakan gabungan dari berbagai komponen yang secara teratur berinteraksi satu sama lain dan saling ketergantungan serta membentuk satu kesatuan secara keseluruhan.
Agar
mudah dimengerti hubungan organisme dan lingkungannya, semua bidang ilmu yang
dapat menerangkan setiap makhluk hidup dan lingkungan sangat diperlukan.
Penyebaran, adaptasi dan aspek-aspek fungsi organisme dan komunitas banyak
dipelajari dalam ekologi dan erat hubungannya dengan ilmu-ilmu biologi lainnya
seperti taksonomi, morfologi, fisiologi, genetika. Sedangkan klimatologi, ilmu
tanah, geologi, dan fisika memberikan informasi mengenai keadaan lingkungan.
Jadi pengetahuan dan biologi sangat diperlukan bagi seorang ahli ekologi untuk
dapat mengungkapkan hubungan antara lingkungan dan dunia kehidupan.
A.4. Pembagian
Ekologi
Ekologi
dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Autekologi:
membahas pengkajian individu organisme atau spesies. Sejarah-sejarah hidup dan
prilaku sebagai cara-cara penyesuaian diri terhadap lingkungan biasanya
mendapatkan penekanan. Pembahasan melaiputi aspek siklus hidup,adaptasi,sifat
parasitik,non-parasitik,dan lain-lain.
2. Sinekologi:
membahas pengkajian golongan atau kumpulan organisme-organisme yang berasosiasi
bersama sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi dalam suatu daerah
tertentu. Bila diadakan suatu studi mengenai hubungan suatu jenis pohon
terhadap lingkungan, pengkajian itu akan bersifat autekologi. Apabila studi itu
memperhatikan atau mengenai hutan di mana jenis pohon itu tumbuh, pendekatannya
bersifat sinekologi.
Pembagian
ekologi seperti ini sangat berguna dalam penelitian. Seseorang yang akan
melakukan penelitian dapat memusatkan diri pada proses-proses, tingkat-tingkat,
lingkungan-lingkungan, organisme-organisme, atau masalah-masalah dan membuat
sumbangan-sumbangan yang bernilai terhadap keseluruhan mengenai biologi
lingkungan.
A.5. Ruang
Lingkup Ekologi
Ruang
lingkup ekologi meliputi populasi, komunitas, ekosistem, hingga biosfer.
1. Populasi
Populasi
adalah kelompok individu-individu yang memiliki kesamaan genetik,dan berada
bersama-sama dalam tempat dan waktu yang sama. Secara umum, apabila
kita bicara populasi,maka yang kita maksudkan adalah anggota-anggota dari
spesies yang sama,yang satu sama lain berdekatan. Antara populasi yang satu
dengan populasi lain selalu terjadi interaksi baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam komunitasnya. Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai
berikut.
a. Alelopati
Merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat
yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon
walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini
menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati
dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan
antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
b. Kompetisi
Merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan
yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan.
Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang
rumput.
2. Komunitas
Komunitas
adalah kelompok populasi yang berada bersama-sama dalam tempat dan waktu tertentu.
Tingkatannya tergantung pada skala yang kita tetapkan. Kita dapat menggunakan
komunitas untuk menunjukkan semua benda yang hidup di dalam suatu
ekosistem ,atau kita dapat membatasi perhatian kita hanya pada komunitas
burung, atau komunitas tanaman dan sebagainya.
Cara yang paling baik untuk menamakan
komunitas itu adalah dengan mengambil beberapa sifat yang jelas dan mantap,
baik hidup maupun tidak. Ringkasannya pemberian nama komunitas dapat
berdasarkan :
a. Bentuk
atau struktur utama seperti jenis dominan, bentuk hidup atau indikator lainnya
seperti hutan pinus, hutan agathis, hutan jati, atau hutan Dipterocarphaceae,
dapat juga berdasarkan sifat tumbuhan dominan seperti hutan sklerofil.
b. Berdasarkan
habitat fisik dari komunitas, seperti komunitas hamparan lumpur, komunitas
pantai pasir, komunitas lautan, dan lain-lain.
c. Berdasarkan
sifat-sifat atau tanda-tanda fungsional misalnya tipe metabolisme
komunitas. Berdasarkan sifat lingkungan alam
seperti iklim, misalnya terdapat di daerah tropik dengan curah hujan yang
terbagi rata sepanjang tahun, maka disebut hutan hujan tropik.
Macam-macam Komunitas. Di alam terdapat
bermacam-macam komunitas yang secara garis besar dapat dibagi dalam dua bagian
yaitu :
a. Komunitas
akuatik, komunitas ini misalnya yang terdapat di laut, di danau, di sungai, di
parit atau di kolam.
b. Komunitas
terrestrial, yaitu kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di hutan, di
padang rumput, di padang pasir, dll.
Suksesi dapat dibagi menjadi dua yaitu
:
a. Suksesi
primer yaitu bila ekosistem mengalami gangguan yang berat sekali, sehingga
komunitas awal (yang ada) menjadi hilang atau rusak total, menyebabkan ditempat
tersebut tidak ada lagi yang tertinggal dan akhirnya terjadilah habitat baru.
b. Suksesi
sekunder yaitu prosesnya sama dengan yang terjadi pada suksesi primer,
perbedaannya adalah pada keadaan kerusakan ekosistem atau kondisi awal pada
habitatnya. Ekologi tersebut mengalami gangguan, akan tetapi tidak total, masih
ada komunitas yang tersisa.
A.6. Interaksi antarorganisme
Semua
makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu
akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik
individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain.
Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita.Interaksi antar organisme
dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat.
Interaksi antarorganisme dapatdikategorikan sebagai berikut:
1) Netral adalah hubungan tidak
saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang
bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut
netral. Contohnya :antara capung dan sapi.
2) Predasi adalah hubungan antara
mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa,
predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol
populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang,
rusa, dan burung hantu dengan tikus.
3) Parasitisme adalah hubungan antarorganisme
yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme hidup pada organisme lain dan
mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya.
Contoh : Plasmodium dengan manusia, Taenia saginatadengan
sapi, dan benalu dengan pohon inang.
4) Komensalisme adalah merupakan hubungan antara
dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi
sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak
dirugikan. Contohn yang grek dengan pohon yang
ditumpanginya.
5) Mutualisme adalah hubungan antara
dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
Contoh, bakteri Rhizobium yang
hidup pada bintil akar kacang-kacangan.
A) Interaksi Antarpopulasi
Antara
populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara
langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antarpopulasi
adalah sebagai berikut. Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila
populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi
lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan
lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada
mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium
sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri tertentu. Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila
antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk
mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi
kambing dengan populasi sapi di padang rumput.
B) Interaksi AntarKomunitas
Komunitas
adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling
berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas
sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung,
ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton,
fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi
interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran
organisme hidup dari kedua komunitas tersebut. Interaksi antarkomunitas cukup
komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan
makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur karbon.
Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.
C) Interaksi Antarkomponen Biotik dengan
Abiotik
Interaksi
antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubunganantara
organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam
sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur
atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.
Dengan
adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan
keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini
merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh
maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai
keseimbangan baru.
A.7. Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan timbal
balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati yang membentuk sistem ekologi
atau tingkatan organisasi kehidupan yang mencakup organisme dan lingkungan
tak hidup, dimana kedua komponen tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi.
Pada ekosistem, setiap organisme mempunyai suatu peranan, ada yang berperan
sebagai produsen, konsumen ataupun dekomposer..
Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang
beragam. Suatuekosistem berdasarkan susunan dan fungsinya
tersusun dari beberapa komponen sebagai berikut :
1) Komponen autotrof
Autotrof berasaldari
kata Auto yang berarti sendiri, dan trophikos yang berarti “menyediakan
makan” pengertian dari Autotrof adalah organisme yang mampu
menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan
anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen
autotrof berfungsisebagai produsen,
contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.
2) Komponen heterotrof
Heterotrof
berasal dari kata “Heteros” yang berarti berbeda, dan trophikos yang
berarti makanan). Pengertian dari Heterotrof merupakan organisme yang
memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut
disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong
heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, danmikroba.
3) Bahan tak hidup
(abiotik)
Bahan
tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara,
sinar matahari.Bahan tak
hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan,
ataulingkungan tempat hidup.
4) Pengurai
(dekomposer)
Pengertian
dari Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang
berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai
menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang
sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen.
Termasukpengurai ini adalah bakteri dan jamur.
a. Macam-macam Ekosistem
Secara
garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan.
Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem
air Laut.
1) Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang
lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis
lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma,
yaitu sebagaiberikut.
· Bioma gurun
Beberapa
Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan
dengan padang rumput.Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan
rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga
penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai
0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang
terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan
menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki
akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di
gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
· Bioma padang rumput
Bioma
ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.
Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun
tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air)
cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang
keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa,
anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikusdanular.
· Bioma Hutan Basah
Bioma
Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.
Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
· Bioma hutan gugur
Bioma
hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang, Ciri-cirinya adalah curah hujan
merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin,
semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu
rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burungpelatuk,
dan rakoon (sebangsaluwak).
· Bioma
taiga
Bioma
taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik.
Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan
yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak
dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam,
ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
· Bioma
tundra
Bioma
tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara
dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini
hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan
biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya
mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini
ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas.
Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa
kutub, beruang kutub,
dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
2) Ekosistem
Air Tawar
Ciri-ciri
ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya
kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak
adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum
hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya
telah beradaptasi. Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut.
Adaptasi
tumbuhan
Tumbuhan
yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti
beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan
akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea
gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang
hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan
atau isotonis.
Adaptasi
hewan
Ekosistem
air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan
menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air
tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan
osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem
ekskresi, insang, dan pencernaan.
Habitat
air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan
organisme dalam air
dapat berdasarkan aliran energidan kebiasaan hidup.
3) Ekosistem
air laut
Ekosistem
air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari,
danterumbu karang.
· Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh
salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di
daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah
tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi.
Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di
bagian bawah disebut daerahtermoklin.
Di daerah dingin, suhu air laut
merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan
banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air
bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya
rantai makanan yang berlangsung balk. Habitat laut dapat dibedakan
berdasarkankedalamannya dan wilayah permukaannya secara
horizontal.
Menurut kedalamannya, ekosistem air
laut dibagi sebagaiberikut.
· Litoral merupakan daerah
yang berbatasan dengan darat.
· Neretik merupakan daerah
yang masih dapat ditembus cahaya matahari
sampai bagian dasar dalamnya ± 300 meter.
· Batialmerupakandaerah
yang dalamnyaberkisarantara 200-2500 m.
· Abisal merupakan daerah
yang lebih jauh dan lebih dalamdari pantai (1.500-10.000 m).
Menurut wilayah permukaannya secara
horizontal, berturut-turut dari tepi laut semakin ketengah,
laut dibedakan sebagaiberikut.
· Epipelagik merupakan daerah antara
permukaan dengankedalaman air sekitar 200 m.
· Mesopelagik merupakan daerah dibawah
epipelagik dengan kedalam an 200-1000 m.
Hewannya misalnya ikan hiu.
· Batiopelagik merupakan daerah lereng
benua dengan kedalaman 200-2.500 m. Hewan yang hidup di
daerah inimisalnya gurita.
· Abisalpelagik merupakan daerah dengan
kedalaman mencapai 4.000m; tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada.
Sinar matahari tidak mampu menembus daerahini.
· Hadalpelagik merupakan bagian
laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000 m. Di bagian ini biasanya
terdapat lele laut dan ikan Taut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai
produsen di tempat ini adalah bakteri yang
bersimbiosis dengan karang tertentu.
Di laut, hewan dan tumbuhan
tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama dengan tekanan
osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara banyak minum
air, pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara osmosis melalui
insang. Garam yang
berlebihan diekskresikanmelalui insang secara aktif.
4) Ekosistem pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan
dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai
dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di
pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat
keras. Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah
ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi
konsumsi bagi kepiting dan burung pantai.
Daerah tengah pantai terendam saat pasang
tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon
laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landaklaut,
bintanglaut, danikan-ikan kecil. Daerah
pantai terdalamterendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini
dihuni oleh
beragaman vertebrata dan ikan serta rumput laut.
4. Biosfer
Biosfer
adalah ekosistem global jumlah seluruh ekosistem planet, atau seluruh
makhluk hidup dan tempatnya hidup. Biosfer merupakan tingkatan yang paling
kompleks dalam ekologi. Biosfer meliputi atmosfer hingga ketinggian beberapa
kilometer, daratan sampai ke dan termasuk bebatuan yang mengandung
air yang berada paling tidak 1500 meter di bawah tanah, danau dan aliran
sungai, gua, dan lautan hingga kedalaman beberapa kilometer.
Penentu penting persebaran organisme dalam
biosfer meliputi iklim danfactor abiotik lainnya.
Faktor abiotik utama
:
a. Suhu
Suhu
lingkungan merupakan faktor penting dalam persebaran organisme karena
pengaruhnya pada proses bilogis dan ketidakmampuan sebagaian besar organisme
untuk mengatur suhu tubuhnya secara tepat. Sel bisa pecah jika air yang
terdapat di dalamnya membeku pada suhu di bawah 0o C, dan
protein pada sebagian besar organisme akan mengalami denaturasi pada suhu di
atas 45o C. Selain itu jumlah organisme dapat
mempertahankan suatu metabolisme yang cukup aktif pada suhu yang sangat rendah
atau pada suhu yang sangat tinggi. Adaptasi yang luar biasa memungkinkan
beberapa organisme hidup di luar di dalam suhu tersebut.
b. Air
Sifat-sifat
air yang unik berpengaruh pada organisme dan lingkungannya. Air sangat penting
bagi kehidupan tetapi ketersediaannya bervariasi secara dramatis di berbagai
habitat. Organisme air tawar dan air laut hidup terendam di dalam suatu
lingkungan akuatik, tetapi organisme tersebut menghadapi permasalahan
keseimbangan air jika tekanan osmosis intraselulernya tidak sesuai dengan
tekanan osmosis air disekitarnya. Organisme di lingkungan darat mengahdapi
ancaman kekeringan yang hampir konstan dan evolusinya dibentuk oleh
kebutuhannya untuk mendapatkan dan menyimpan air dalam jumlah yang
mencukupi.
c. Cahaya Matahari
Matahari
memberikan energi yang menggerakkan hampir seluruh ekosistem meskipun hanya
tumbuhan dan organisme fotosintetik lain yang menggunakan sumber energi secara
langsung. Dalam lingkungan akuatik, intensitas dan kualitas cahaya membatasi
persebaran organisme fotosintetik akan tetapi organisme fotosintetik itu
sendiri menyerap banyak cahaya yang menembus air yang selanjutnya akan
mengurangi intensitas dan kualitas cahaya pada air di bawahnya.
d. Angin
Angin memperkuat pengaruh suhu
lingkungan pada organism dengan cara meningkatkan hilangnya panas melalui
penguapan (evaporasi) dan konveksi. Angin juga menyebabkan hilangnya air di
organism dengan cara meningkatkan laju penguapan pada hewan dan laju
transpirasi pada tumbuhan. Selain itu, angin dapat menyebabkan pengaruh yang
sangat mendasar pada bentuk pertumbuhan tumbuhan., yaitu dengan cara menghambat
pertumbuhan anggota tubuh pohon yang terdapat pada sisi arah tiupan angin,
anggota tubuh pohon yang berada pada arah yang berlawanan dengan arah tiupan
angin akan tumbuh secara normal, yang menghasilkan suatu penampakan
“lambaian bendera”.
e. Batudan
Tanah
Penyebab
timbulnya pola pengelompokan pada area tertentu yang acak pada ekosistem
terrestrial adalah struktur fisik, pH dan komposisi mineral batuan serta tanah
yang akan membatasi persebaran tumbuhan dan hewan yang memakannya. Pada aliran
sungai, komposisi substrat dapat mempengaruhi factor kimiawi dalam air, yang
selanjutnya akan mempengaruhi tumbuhan dan hewan penghuni ekosistem akuatik.
Pada lingkungan laut struktur substrat dalam zona pasang-surut dan dasar laut
menentukan jenis organisme yang dapat menempel atau meliang dalam
habitat seperti itu.
f. Gangguan Periodik
Gangguan
yang sangat merusak seperti kebakaran, badai, tornado dan letusan gunung merapi
dapat menghancurkan komunitas biologis. Setelah adanya gangguan yang merusak,
daerah akan dikolonisasi ulang oleh organisme yang selamat dari bencana, akan
tetapi struktur komunitas akan mengalami suatu suksesi perubahan selama proses
pemulihan. Beberapa gangguan, seperti letusan gunung berapi merupakan gangguan
yang jarang terjadi dan tidak dapat diprediksi menurut dan ruang, sehingga organism
tidak memiliki adaptasi evolusioner untuk menghadapinya. Sebaliknya gangguan
seperti kebakaran meskipun dalam jangka pendek tidak dapat diprediksi, tetapi
kejadian berulang sering terjadi pada beberapa komunitas, dan banyak tumbuhan
telah beradaptasi terhadap gangguan periodic seperti ini. Pada kenyataannya
beberapa komunitas sesungguhnya bergantung pada kebakaran yang
terjadi secaraperiodik untuk mempertahankan hidupnya.
g. Iklim
Faktor
abiotik yang baru dijelaskan memiliki pengaruh langsung pada biologi organisme.
4 faktor pertama-suhu, air, cahaya, dan angin-merupakan komponen utama iklim
(climate) yaitu kondisi cuaca yang dominan pada suatu lokasi, kita dapat
melihat dampak besar iklim pada persebaran organisme dengan cara membuat suatu
klimograf, yaitu suatu plot suhu dan curah hujan dalam suatu daerah tertentu,
yang sering kali diberikan dalam bentuk rata-rata tahunan.
Rata-rata
tahunan untuk suhu dan curah hujan sangat berkorelasi dengan bioma yanng
ditemukan di wilayah yang berbeda-beda. Akan tetapi, kita harus selalu
berhati-hati untuk membedakan antara korelasi antara variabel-variabel dengan
kausal, yaitu suatu hubungan sebab akibat.
BAB III
PENUTUP
Analisa
Dengan
tujuan untuk mengedukasi para pembaca agar pembaca mengetahui dan memahami
apakah ekologi itu dan hal lain yang berkaitan dengan ekologi, penulis
memaparkan materi tentang pengertian, jenis-jenis, konsep, dan hal apa saja
yang berkaitan dengan ekologi. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Ekologi secara
garis besar dapat dibagi menjadi 2 sub, yaitu ekologi autekologi dan ekolofi
sinekologi. Ekologi autekologi membahas pengkajian individu organisme atau spesies.
Sejarah-sejarah hidup dan prilaku sebagai cara-cara penyesuaian diri terhadap
lingkungan biasanya mendapatkan penekanan. Sedangkan ekologi sinekologi
membahas pengkajian golongan atau kumpulan organisme-organisme yang berasosiasi
bersama sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi dalam suatu daerah
tertentu.
Kesimpulan
1.
Ekologi adalah lmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan
lingkungannya dan yang lainnya.
2.
Ekologi dapat dibagi dua, yaitu
pembagian berdasarkan “lapisanvertikal” dan pembagian berdasarkan
“taksonomi”
3.
Makhluk hidup atau organisme memiliki
tingkat organisasi yang berkisar dari tingkat paling sederhana ke tingkat
organisasi yang paling kompleks.Tingkatan organisme dalam ekologi adalah
protoplasma, sel, jaringan, organ , sistem organ, organism, populasi,
komunitas, dan ekosistem.
4.
Ekologi dapat dikelompokkan berdasarkan bidang
kajiannya, yaitu autekologi, sinekologi, berdasarkan habitatnya,
dan berdasarkan taksonomi.
5.
Suatu organisme tidak dapat hidup
sendiri. Selalu bergantung pada organisme lain, saling berinteraksi untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya yang selalu berganti.
DAFTAR PUSTAKA
DjamalIrwa, Zoer’aini. 2003. Prinsip-Prinsip Ekologi dan OrganisasiEkosistem Komunitas dan Lingkungan. Jakarta :
Bumi Aksara.
Heddy,
Suwasono, dkk. 1986. Pengantar Ekologi. Jakarta :
Rajawali.
Mc.
Noughton, S.J., Larry L. Wolf. 1990. Ekologi Umum.
Yogyakarta: Gajah Mada University.
Soemarmoto,
Otto. 1972. Ekologi, Lingkungan Hidup dan
Pembangunan. Jakarta : Djambatan
id.wikipedia.org
Comments
Post a Comment